Dalam postingan kali ini saya akan menjelaskan tentang "TEKNOLOGI PASCA PANEN TANAMAN CENGKEH" yang dalam hal ini sangat perlu dilakukan dalam meningkatkan mutu dari hasil panen tanaman cengkeh serta meningkatkan nilai jual dari jenis komoditi tersebut. postingan ini juga merupakan hasil dari tugas mata kuliah teknologi pasca panen. dan tidak lupa juga saya mengucapkan banyak terimah kasih kepada faridha dido rannu yang terlah membantu saya menyelesaikan makalah ini. CHECK it out"
MAKALAH
TEKNOLOGI PASCA PANEN
“PASCA PANEN TANAMAN CENGKEH”
OLEH
FACHRUL ISLAMI
E 281 11 007281 11 0
PROGRAMSTUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Makalah ini. Makalah ini memberi perhatian yang besar terhadap ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu makalah ini sangatlah berguna
untuk kami, karena dapat memperluas
informasi yang lebih banyak dan lebih lengkap.Untuk menunjang pemahaman mengenai pasca panen tanaman cengkeh.
Akhir kata, terima kasih
atas perhatian yang telah diberikan.
Oleh karena itu, saran dan kritik tetap kami perlukan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Palu, april 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tanaman cengkeh adalah termasuk
golongan tanaman industri / perdagangan dalam penggunaannya harus melalui
proses pengolahan dan sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan bahan industri
baik industri yang dikonsumsi maupun industri lain yang hasilnya tidak
dikonsumsi maupun industri lain yang hasilnya tidak dikonsumsi. Tanaman ini
diambilhasilnya untuk diperdagangkan dari bunga dan daunnya.
Perdagangan cengkeh keluar negeri
terutama ke Eropa dari kepulauan Maluku dilakukan sejak Portugis pertama kali
masuk ke Maluki pada tahun 1715,selanjutnya diikuti oleh beberapa Negara
lainnya seperti Spanyol , Inggris , Perancis dan terakhir Belanda yang mampu
memonopoli perdagangan cengkeh di Eropa melalui VOC.
Semula cengkeh hanya digunakan obat
– obatan , namun dalam perkembangannya selanjutnya pemanfaatan cengkeh menjadi
lebih luas yaitu sebagai rempah – rempah , bahan baku parfum dan bahan baku
campuran produksi rokok kretek.Dengan berkembangnya pabrik rokok di Indonesia
menyebabkan peningkatan kebutuhan cengkeh setiap tahunnya.
Dari hal tersebut diatas maka tampak
bahwa cengkeh memberikan kontribusi terhadap perekonomian Negara melalui cukai
dan pajak rokok.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini
membahas tentang bagaimana proses pengolaan pasca panen dari tanaman cengkeh?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini ialah untuk
mengetahui bagaiman tahapan dalam pengolahan pasca panen dari tanaman cengkeh
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pasca
Panen Tanaman Cengkeh
Produk utama tanaman cengkeh adalah bunga, yang pada waktu dipanen kadar
airnya berkisar antara 60–70 %. Waktu yang paling baik untuk memetik cengkeh
adalah sekitar 6 bulan setelah bakal bunga timbul, yaitu setelah satu atau dua
bunga pada tandanya mekar dan warna bunga menjadi kuning kemerah-merahan dengan
kepala bunga masih tertutup, berisi dan mengkilat.
Pemungutan bunga cengkeh dilakukan dengan cara memetik tangkai bunga
dengan tangan, kemudian dimasukkan kedalam kantong kain atau keranjang yang
telah disiapkan, menggunakan tangga segitiga atau galah dari bambu, serta tidak
merusak daun disekitarnya pada waktu pemetikan. Waktu panen sangat berpengaruh
terhafdap rendemen dan mutu bunga cengkeh serta miyak atsirinya.
Saat pemetikan bunga cengkeh yang tepat yaitu apabila bunga sudah penuh
benar tetapi belum mekar, pemetikan yang dilakukan saat bunga cengkeh masih
muda (sebelum bunga masak) akan menghasilkan bunga cengkeh kering yang keriput,
kandungan minyak atsirinya rendah dan berbau langu (tidak enak). Sedangkan
apabila pemetikan terlambat (bunga sudah mekar) setelah dikeringkan akan
diperoleh mutu yang rendah, tanpa kepala serta rendeman rendah.
Setelah
panen dilakukan, hal berikutnya adalah perlakuan pasca panen yang meliputi sortasi
buah, pemerama, pengeringan, dan sortasi keseluruhan.
Untuk mendapatkan hasil yang bermutu
baik, masalah pengolahan juga perlu untuk diperhatikan dengan seksama.
Pengolahan cengkeh dilakukan dengan melalui beberapa tahap yaitu sortasi basah,
pemeraman, pengeringan, sortasi kering dan penyimpanan. Berikut tahapan –
tahapan dalam pengolahan pasca panen tanaman cengkeh.
1. Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan segera
setelah cengkeh tiba di tempat pengolahan. Sortasi ini dilakukan dendan
memisahkan bunga dari tangkainya dan menempatkannya pada tempat yang berbeda.
Bunga dan tangkai cengkeh perlu dipisahkan karena mempunyai harga da mutu yang
berbeda. Sortasi ini sangatlah penting untuk diperhatikan karena jika tangkai
dan bunga tercampu maka akan menurunkan mutu.
2. Pemeraman
Bunga
dan tangkai yang telah dipisahkan, masing-masing dimasukkan kedalam karung atau
peti untuk selanjutnya diperam (fermentasi) selama 24 jam. Selain untuk
mempersingkat waktu pengeringan, pemeraman juga dapat memperbaiki warna cengkeh
menjadi cokelat mengkilap.
3. Pengeringan
Setelah
pemeraman, proses selanjutnya yaitu pengeringan dengan harapan kadar air
cengkeh turun hingga 12 %-14%. Bila kadar air lebih dari 14% cengkeh mudah
terserang jamur sehingga tidak tahan disimpan. Sedangkan jika kadar air di
bawah 12 % cengkeh akan mudah hancur sehingga mutunya rendah.
Pengeringan
dapat dilakukan secara alami atau kombinasi cara buatan dan cara alami.
Pengeringan dengan cara alami dapat dilakukan dengan menjemur cengkeh di bawah terik
matahari dengan menggunakan lantai beton atau anyaman bamboo. Pengeringan
secara alami umumnya tidak mengalami banyak hambatan karena pada umumnya
cengkeh dipanen pada musim kemarau. Apabila tidak ada mendung, cengkeh sudah
dapat kering dalam waktu 5-6 hari. Tanda bahwa cengkeh sudah kering dengan
kadar air sekitar 12 %-14 % adalah mudah patah bila ditekan.
Di
perkebunan besar, kadar air diukur dengan alat pengukur kadar air. Pengeringan
dengan cara buatan dilakukan dengan mesin pengering dengan menggunakan bahaan
bakar minyak atau kayu. Namun mesin hanya boleh digunakan untuk mengeringkan
cengkeh hingga kadar air 22-25 %. Dengan demikian perlu dilakukan pengeringan
dengan cara alami dibawah terik matahari hingga kadar air mencapai 12-14 %.
Pengeringan dengan mesin tidak boleh mencapai kadar air 140 dan suhu lebih dari
56 derajat Celsius karena dapat menyebabkan rusaknya senyawa-senyawa cengkeh
atau hancurnya cengkeh. Kombinasi
pengeringan dengan cara alami dan buatan memiliki bebrapa keuntungan yaitu
waktu pengeringan lebih pendek (2-3 hari), aroma cengkeh lebih tajam serta
warna lebih seragam dan megkilap.
4. Sortasi kering dan Pengemasan
Pada
tahap sortasi, cengkeh dipisahkan dari kotoran-kotoran dengan cara ditampi
menggunakan tampah. Cengkeh yang sudah bersih dimasukkan ke dalam karung kecil
berkapasitas 30-40 kg atau karung berkapasitas 50-60 kg kemudian dijahit
zigzag. Cengkeh yang telah dikemas dalam karung siap untuk dipasarkan atau
disimpan untuk bebrapa waktu. Penyimpanan dilakukan di gudang yang tidak
lembab, mempunyai banyak ventilasi dan berlantai semen. Di atas lantai dibuat
para-para dari balok kayu yang kuat setinggi 25-30 cm kemudian karung berikut
cengkehnya disusun di atasnya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari
makalah yang telah kami buat dapat kami simpulkan Dalam bidang pertanian
istilah pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan atau perlakuan yang
diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan
konsumen. Penanganan pasca panen bertujuan agar dapat
meningkatkan hasil tanaman tersebut dan dapat segera dikonsumsi atau untuk
bahan baku pengolahan.
Untuk
mendapatkan mutu dan kualitas yang baik dari tanaman cengkeh sangat dipengaruhi
oleh proses pengolahannya. Tahap pengolahan pasca panen tanaman cengkeh
meliputi sortasi basah, pemeraman, pengeringan, sortasi kering dan pengemasan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym,
2014. Makalah Panen dan Pasca Panen, http://harno
blog.blogspot.com/2012/10/penanganan-pasca-panen-pada
tanaman.html#ixzz2Hdy6zVg0, diakses
tanggal 8 April 2014
Bambang, S.
1999. Mari Menanam Cengkeh. PD
Nasional. Surabaya.
Deptan.
2010. Teknologi Unggulan Tanaman Cengkeh
Pusat Penelitian dan Pengembangan.http://balittri.litbang.go.id/database/unggulan/bookletcengkeh.
Diakses pada tanggal 24 Maret 2013.
Departemen
Pertanian. 2007. Prospek dan Arah
Pengembangan Agribisnis Cengkeh. Departemen Pertanian, Jakarta.
Direktorat
Jenderal Perkebunan. 2012. Pedoman Teknis
Rehabilitasi Tanaman Cengkeh. Kementrian Pertanian, Jakarta
Cengkeh kayaknya bisa dijadikan peluang bisnis mas, tapi waktu panennya lumayan lama ya?? 6 bulan sekali baru dipanen.
BalasHapus