Kamis, 24 April 2014

MAKALAH TEKNOLOGI PASCA PANEN TANAMAN CENGKEH

            Dalam postingan kali ini saya akan menjelaskan tentang "TEKNOLOGI PASCA PANEN TANAMAN CENGKEH" yang dalam hal ini sangat perlu dilakukan dalam meningkatkan mutu dari hasil panen tanaman cengkeh serta meningkatkan nilai jual dari jenis komoditi tersebut. postingan ini juga merupakan hasil dari tugas mata kuliah teknologi pasca panen. dan tidak lupa juga saya mengucapkan banyak terimah kasih kepada faridha dido rannu yang terlah membantu saya menyelesaikan makalah ini. CHECK it out"



MAKALAH
TEKNOLOGI PASCA PANEN
“PASCA PANEN TANAMAN CENGKEH”




OLEH
FACHRUL ISLAMI
E 281 11 007281 11 0

PROGRAMSTUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Makalah ini. Makalah ini memberi perhatian yang besar terhadap ilmu pengetahuan. Oleh karena itu makalah ini sangatlah berguna untuk kami, karena dapat memperluas informasi yang lebih banyak dan lebih lengkap.Untuk menunjang pemahaman mengenai pasca panen tanaman cengkeh.
Akhir kata, terima kasih atas perhatian yang telah diberikan.  Oleh karena itu, saran dan kritik tetap kami perlukan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

Palu, april 2014


  Penulis

BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang


Tanaman cengkeh adalah termasuk golongan tanaman industri / perdagangan dalam penggunaannya harus melalui proses pengolahan dan sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan bahan industri baik industri yang dikonsumsi maupun industri lain yang hasilnya tidak dikonsumsi maupun industri lain yang hasilnya tidak dikonsumsi. Tanaman ini diambilhasilnya untuk diperdagangkan dari bunga dan daunnya.
Perdagangan cengkeh keluar negeri terutama ke Eropa dari kepulauan Maluku dilakukan sejak Portugis pertama kali masuk ke Maluki pada tahun 1715,selanjutnya diikuti oleh beberapa Negara lainnya seperti Spanyol , Inggris , Perancis dan terakhir Belanda yang mampu memonopoli perdagangan cengkeh di Eropa melalui VOC.
Semula cengkeh hanya digunakan obat – obatan , namun dalam perkembangannya selanjutnya pemanfaatan cengkeh menjadi lebih luas yaitu sebagai rempah – rempah , bahan baku parfum dan bahan baku campuran produksi rokok kretek.Dengan berkembangnya pabrik rokok di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan cengkeh setiap tahunnya.
Dari hal tersebut diatas maka tampak bahwa cengkeh memberikan kontribusi terhadap perekonomian Negara melalui cukai dan pajak rokok.


1.2  Rumusan Masalah
      Makalah ini membahas tentang bagaimana proses pengolaan pasca panen dari tanaman cengkeh?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini ialah untuk mengetahui bagaiman tahapan dalam pengolahan pasca panen dari tanaman cengkeh




















BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pasca Panen Tanaman Cengkeh
Produk utama tanaman cengkeh adalah bunga, yang pada waktu dipanen kadar airnya berkisar antara 60–70 %. Waktu yang paling baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6 bulan setelah bakal bunga timbul, yaitu setelah satu atau dua bunga pada tandanya mekar dan warna bunga menjadi kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga masih tertutup, berisi dan mengkilat.
Pemungutan bunga cengkeh dilakukan dengan cara memetik tangkai bunga dengan tangan, kemudian dimasukkan kedalam kantong kain atau keranjang yang telah disiapkan, menggunakan tangga segitiga atau galah dari bambu, serta tidak merusak daun disekitarnya pada waktu pemetikan. Waktu panen sangat berpengaruh terhafdap rendemen dan mutu bunga cengkeh serta miyak atsirinya.
Saat pemetikan bunga cengkeh yang tepat yaitu apabila bunga sudah penuh benar tetapi belum mekar, pemetikan yang dilakukan saat bunga cengkeh masih muda (sebelum bunga masak) akan menghasilkan bunga cengkeh kering yang keriput, kandungan minyak atsirinya rendah dan berbau langu (tidak enak). Sedangkan apabila pemetikan terlambat (bunga sudah mekar) setelah dikeringkan akan diperoleh mutu yang rendah, tanpa kepala serta rendeman rendah.
Setelah panen dilakukan, hal berikutnya adalah perlakuan pasca panen yang meliputi sortasi buah, pemerama, pengeringan, dan sortasi keseluruhan.
Untuk mendapatkan hasil yang bermutu baik, masalah pengolahan juga perlu untuk diperhatikan dengan seksama. Pengolahan cengkeh dilakukan dengan melalui beberapa tahap yaitu sortasi basah, pemeraman, pengeringan, sortasi kering dan penyimpanan. Berikut tahapan – tahapan dalam pengolahan pasca panen tanaman cengkeh.
1. Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan segera setelah cengkeh tiba di tempat pengolahan. Sortasi ini dilakukan dendan memisahkan bunga dari tangkainya dan menempatkannya pada tempat yang berbeda. Bunga dan tangkai cengkeh perlu dipisahkan karena mempunyai harga da mutu yang berbeda. Sortasi ini sangatlah penting untuk diperhatikan karena jika tangkai dan bunga tercampu maka akan menurunkan mutu.
2. Pemeraman
           Bunga dan tangkai yang telah dipisahkan, masing-masing dimasukkan kedalam karung atau peti untuk selanjutnya diperam (fermentasi) selama 24 jam. Selain untuk mempersingkat waktu pengeringan, pemeraman juga dapat memperbaiki warna cengkeh menjadi cokelat mengkilap.
3. Pengeringan
           Setelah pemeraman, proses selanjutnya yaitu pengeringan dengan harapan kadar air cengkeh turun hingga 12 %-14%. Bila kadar air lebih dari 14% cengkeh mudah terserang jamur sehingga tidak tahan disimpan. Sedangkan jika kadar air di bawah 12 % cengkeh akan mudah hancur sehingga mutunya rendah.
           Pengeringan dapat dilakukan secara alami atau kombinasi cara buatan dan cara alami. Pengeringan dengan cara alami dapat dilakukan dengan menjemur cengkeh di bawah terik matahari dengan menggunakan lantai beton atau anyaman bamboo. Pengeringan secara alami umumnya tidak mengalami banyak hambatan karena pada umumnya cengkeh dipanen pada musim kemarau. Apabila tidak ada mendung, cengkeh sudah dapat kering dalam waktu 5-6 hari. Tanda bahwa cengkeh sudah kering dengan kadar air sekitar 12 %-14 % adalah mudah patah bila ditekan.
           Di perkebunan besar, kadar air diukur dengan alat pengukur kadar air. Pengeringan dengan cara buatan dilakukan dengan mesin pengering dengan menggunakan bahaan bakar minyak atau kayu. Namun mesin hanya boleh digunakan untuk mengeringkan cengkeh hingga kadar air 22-25 %. Dengan demikian perlu dilakukan pengeringan dengan cara alami dibawah terik matahari hingga kadar air mencapai 12-14 %. Pengeringan dengan mesin tidak boleh mencapai kadar air 140 dan suhu lebih dari 56 derajat Celsius karena dapat menyebabkan rusaknya senyawa-senyawa cengkeh atau hancurnya cengkeh.    Kombinasi pengeringan dengan cara alami dan buatan memiliki bebrapa keuntungan yaitu waktu pengeringan lebih pendek (2-3 hari), aroma cengkeh lebih tajam serta warna lebih seragam dan megkilap.




4. Sortasi kering dan Pengemasan
           Pada tahap sortasi, cengkeh dipisahkan dari kotoran-kotoran dengan cara ditampi menggunakan tampah. Cengkeh yang sudah bersih dimasukkan ke dalam karung kecil berkapasitas 30-40 kg atau karung berkapasitas 50-60 kg kemudian dijahit zigzag. Cengkeh yang telah dikemas dalam karung siap untuk dipasarkan atau disimpan untuk bebrapa waktu. Penyimpanan dilakukan di gudang yang tidak lembab, mempunyai banyak ventilasi dan berlantai semen. Di atas lantai dibuat para-para dari balok kayu yang kuat setinggi 25-30 cm kemudian karung berikut cengkehnya disusun di atasnya.




























BAB III
PENUTUP


3.1   Kesimpulan

            Dari makalah yang telah kami buat dapat kami simpulkan Dalam bidang pertanian istilah pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan atau perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan konsumen. Penanganan pasca panen  bertujuan  agar dapat meningkatkan hasil tanaman tersebut dan dapat segera dikonsumsi atau untuk bahan baku pengolahan.  
            Untuk mendapatkan mutu dan kualitas yang baik dari tanaman cengkeh sangat dipengaruhi oleh proses pengolahannya. Tahap pengolahan pasca panen tanaman cengkeh meliputi sortasi basah, pemeraman, pengeringan, sortasi kering dan pengemasan.















DAFTAR PUSTAKA


Anonym, 2014. Makalah Panen dan Pasca Panen, http://harno blog.blogspot.com/2012/10/penanganan-pasca-panen-pada tanaman.html#ixzz2Hdy6zVg0, diakses tanggal 8 April 2014
Bambang, S. 1999. Mari Menanam Cengkeh. PD Nasional. Surabaya.

Deptan. 2010. Teknologi Unggulan Tanaman Cengkeh Pusat Penelitian dan Pengembangan.http://balittri.litbang.go.id/database/unggulan/bookletcengkeh. Diakses pada tanggal 24 Maret 2013.

Departemen Pertanian. 2007. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Cengkeh. Departemen Pertanian, Jakarta.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2012. Pedoman Teknis Rehabilitasi Tanaman Cengkeh. Kementrian Pertanian, Jakarta



1 komentar:

  1. Cengkeh kayaknya bisa dijadikan peluang bisnis mas, tapi waktu panennya lumayan lama ya?? 6 bulan sekali baru dipanen.

    BalasHapus


widgeo.net