Social Icons

Kamis, 22 Mei 2014

MAKALAH TEKNIK BUDIDAYA BAYAM

        Dalam postingan kali ini saya akan menjelaskan tentang "TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN BAYAM" yang dalam hal ini sangat perlu dilakukan dalam melakukan suatu kegiatan budidaya agar dapat meningkatkan hasil produksi dari tanaman bayam. postingan ini juga merupakan hasil dari tugas mata kuliah budidaya tanaman hortikultura. dan tidak lupa juga saya mengucapkan banyak terimah kasih kepada faridha dido rannu yang terlah membantu saya menyelesaikan makalah ini. semoga dapat bermanfaat dan menjadi sumber referensi. CHECK it out"




MAKALAH
B BUDIDAYA TANAMAN BAYAM








OLEH
FACHRULISLAMI
E 281 11 007







PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2014

KATA PENGANTAR
                Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,  hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga saya berhasil menyelesaikan tugas makalah budidaya tanaman hortikultura ini yakni tentang “budidaya bayam”
            Kami sangat menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan maka dari itu teman-teman sekalian kami perlukan kritik dan sarannya yang bersifat membangun guna mengembangkan makalah ini selanjutnya. kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaan bagi semua para pembaca.

                                                                                            Palu, 28 Februari 2014
                                                                                                           
       Penyusun



I. PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Indonesia memang menjadi surga bagi kita semua yang menyukai aktivitas bercocok tanam, karena hampir semua pohon ataupun tanaman bisa hidup di tanah agraris ini. Dengan keadaan alam yang sangat mendukung seperti ini, sebenarnya kita bisa memanfaatkan peluang untuk menggenjot bisnis di sektor pertanian. Budidaya bayam adalah salah satu peluang yang bisa coba kita manfaatkan mengingat sayuran ini adalah salah satu sayuran yang telah sangat populer di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Dengan kepopulerannya, otomatis konsumsi sayur bayam di masyarakat akan terus tinggi sehingga hasil dari panen kita akan mudah untuk dipasarkan. Selain telah populer di kalangan masyarakat, ada lagi beberapa faktor penting tentang budidaya bayam yang bisa menjadi pertimbangan kita untuk mengerjakan budidaya sayuran ini. Yang pertama yaitu bahwa cara budidaya bayam tergolong tidak merepotkan. Kemudian yang kedua yaitu bahwa menumbuhkan tanaman bayam cukup mudah, karena hanya menggunakan cara tanam yang sederhana dan gampang untuk dipelajari.
1.2    Rumusan masalah
         Dalam pembahasan makalah kali ini, ada beberapa topik yang menjadi masalah dalam makalah ini, yakni:
a.       Syarat tumbuh tanaman bayam?
b.      Budidaya tanaman bayam?

1.3        Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca bisa lebih mengetahui syarat tumbuh tanaman, budidaya tanaman, hingga pemasaran.



II. PEMBAHASAN
2.1    Syarat tumbuh
         Bayam dapat tumbuh sepanajng tahun, dimana saja, baik didataran rendah maupun didataran tinggi. Pertumbuhan paling baik pada tanah subur dan banyak sinar matahari. Suhu yang baik 25-36 c dan pH tanah antara 6-7. waktu tanam terbaik pada awal musim kemarau.
2.2    Teknik budidaya
a.       Benih
Bayam dikembangkan melalui biji. Biji bayam yang dijadikan benih harus cukup tua (+ 3  bulan).  Benih  yang  muda , daya simpannya tidak lama dan tingkat perkecambahannya rendah. Benih    bayam   yang     tua  dapat disimpan selama satu tahun. Benih bayam tidak memiliki masa dormansi dan kebutuhan benih adalah sebanyak 5-10 kg tiap hektar atau      0,5    1 g/m2.  Varietas     yang dianjurkan adalah Giti Hijau, Giti Merah, Kakap Hijau, Bangkok dan Cimangkok.
b.      Persiapan Lahan
Lahan dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur. Selanjutnya buat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30 cm.
c.       Pemupukan
Setelah bedengan diratakan, 3 hari sebelum tanam berikan pupuk dasar  (pupuk kandang kotoran ayam) dengan dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2.  Sebagai starter tambahkan Urea 150 kg/ha (15 g/m2) diaduk dengan air dan disiramkan kepada tanaman pada sore hari 10 hari setelah penaburan benih, jika perlu berikan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 2 minggu setelah penaburan benih.
d.      Penanaman/Penaburan Benih
Dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: ditebar langsung di atas bedengan, yaitu biji dicampur dengan pupuk kandang yang telah dihancurkan dan ditebar secara merata di atas bedengan, ditebar pada larikan/barisan dengan jarak 10-15 cm, kemudian ditutup dengan lapisan tanah dan disemai setelah tumbuh (sekitar 10 hari) bibit dibumbun dan dipelihara selama + 3 minggu. Selanjutnya dipindahkan ke bedengan dengan jarak tanam 50 x 30 cm. Biasanya untuk bayam petik
e.       Pemeliharaan
Bayam yang jarang terserang penyakit (yang ditularkan melalui tanah), adalah bayam cabut. Bayam dapat berproduksi dengan baik asalkan kesuburan tanahnya selalu dipertahankan, misalnya dengan pemupukan organik yang teratur dan kecukupan air, untuk tanaman muda (sampai satu minggu setelah tanam) membutuhkan air 4 l/m2/hari dan menjelang dewasa tanaman ini membutuhkan air sekitar 8 l/m2/hari.
f.       Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Jenis hama yang sering menyerang tanaman bayam diantaranya ulat daun, kutu daun, penggorok daun dan belalang.  Penyakit yang sering dijumpai adalah rebah kecambah (Rhizoctonia solani) dan penyakit karat putih (Albugo sp.). Untuk pengendalian OPT gunakan pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.
g.      Panen.
Bayam cabut biasanya dipanen apabila tinggi tanaman kira-kira 20 cm, yaitu pada umur 3 sampai dengan 4 minggu setelah tanam. Tanaman ini dapat dicabut dengan akarnya ataupun dipotong pangkalnya. Sedangkan bayam petik biasanya mulai dapat dipanen pada umur 1 sampai dengan 1,5 bulan dengan interval pemetikan seminggu sekali. 
h.      Pasca Panen
Tempatkan bayam baru panen di tempat yang teduh atau merendamkan bagian akar dalam air dan pengiriman produk secepat mungkin untuk menjaga kesegarannya.



III. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1     Kesimpulan
         Syarat tumbuh tanaman bayam dapat tumbuh sepanajng tahun, dimana saja, baik didataran rendah maupun didataran tinggi. Pertumbuhan paling baik pada tanah subur dan banyak sinar matahari. Suhu yang baik 25-36 c dan pH tanah antara 6-7. waktu tanam terbaik pada awal musim kemarau.
         Teknik budidaya tanaman bayam seperti pada halnya tanaman lainya yaitu mulai dari menyiapan benih, persiapan lahan, pemupukan, penanaman/penaburan benih, pemeliharaan, pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) hingga panen dan pasca panen
3.2    Saran
Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan/kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan sumbangsih saran yang membangun demi kesempurnaan dan perbaikan makalah ini selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA
Aminatun, T., V. Henuhili, S. Ummiyati, S. Hidayati, dan Suhartini. 2003. Pelatihan Budidaya Sayuran sebagai Unit Usaha Sekolah bagi Guru – guru Pengampu Mata Pelajaran Biologi di Kabupaten Sleman. [PPM], Universitas Negeri Yogyakarta, Sleman.

Ariyanto. 2008. Analisis Tata Niaga Sayuran Bayam. [Skripsi] Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Fazria, M. A. 2011. Pengukuran Zat besi dalam bayam merah dan suplemen penambah darah serta penanganan terhadap peningkatan hemoglobin dan zat besi dalam darah. [Skripsi] Universitas Indonesia, Depok.

Guntoro. 2011. Budidaya kebun bergizi. Pos daya Edisi 127 / Tahun XII / Agustus.

 


readmore...

Jumat, 02 Mei 2014

KLASIFIKASI GULMA

         SELAMAT PAGI para pembaca setia, dalam postingan kali ini saya akan membagi informasi tentang KLASIFIKASI GULMA yang saya dapatkan dari berbagai sumber di dunia maya dan kemudian saya rangkum menjadi salah satu tugas kuiah. semoga informasi tersebut dapat bermanfaat. chect it out!!!




Gu
Gulma merupakan salah satu kendala utama dalam usaha pembudidayaan suatu tanaman. Gulma dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat di lahan tanaman budidaya sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman budidaya itu sendiri yang dapat mengakibatkan turunnya hasil panen baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Dari hasil pengamatan dan identifikasi gulma yang ada di lahan budidaya, gulma yang banyak tumbuh adalah gulma Cyperus rotundus. Gulma ini termasuk dalam golongan teki-tekian dengan klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus L.
Ciri morfologinya, antara lain berakar serabut yang tumbuh menyamping dengan membentuk umbi yang banyak, tiap umbi mempunyai mata tunas, batang tumbuh tegak dan berbentuk tumpul atau segitiga, memiliki ciri bentuk pita dengan pertulangan daun sejajar tidak mempunyai ligula atau aurikula, arah daun tersebar merata mengelilingi batang, serta penampang daun berbentuk huruf V. Gulma ini hampir selalu ada di sekitar tanaman budidaya karena dapat berkembangbiak melalui biji, umbi akar dan rhizoma yang sangat sulit untuk dikendalikan secara mekanis. Dalam persaingan dengan tanaman budidaya, gulma menghasilkan zat allelopati yang dapat meracuni atau menekan pertumbuhan tanaman budidaya.
Selain itu, pada lahan budidaya terdapat jenis gulma yang termasuk dalam golongan gulma berdaun lebar, yaitu Ageratum conyzoides dengan klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Orde : Asterales
Family : Asteraceae/Compositae
Trive : Eupatorieae
Genus : Ageratum
Spesies : Ageratum Conyzoides
Ciri morfologinya, antara lain daun bertangkai, letaknya saling berhadapan dan bersilang (composite), helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 1-10 cm, lebar 0,5-6 cm, kedua permukaan daun berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau. Batang bulat batang bulat, tegak berbulu, bercabang, dan berongga serta memiliki akar berupa akar tunggang dan berkayu. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budidaya. Kompetisi terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Guma ini berkembang biak melalui biji dan merupakan herba menahun, mempunyai daya adaptasi yang tinggi, sehingga mudah tumbuh di mana-mana dan sering menjadi gulma yang merugikan para petani.

readmore...

Kamis, 24 April 2014

MAKALAH TEKNOLOGI PASCA PANEN TANAMAN CENGKEH

            Dalam postingan kali ini saya akan menjelaskan tentang "TEKNOLOGI PASCA PANEN TANAMAN CENGKEH" yang dalam hal ini sangat perlu dilakukan dalam meningkatkan mutu dari hasil panen tanaman cengkeh serta meningkatkan nilai jual dari jenis komoditi tersebut. postingan ini juga merupakan hasil dari tugas mata kuliah teknologi pasca panen. dan tidak lupa juga saya mengucapkan banyak terimah kasih kepada faridha dido rannu yang terlah membantu saya menyelesaikan makalah ini. CHECK it out"



MAKALAH
TEKNOLOGI PASCA PANEN
“PASCA PANEN TANAMAN CENGKEH”




OLEH
FACHRUL ISLAMI
E 281 11 007281 11 0

PROGRAMSTUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Makalah ini. Makalah ini memberi perhatian yang besar terhadap ilmu pengetahuan. Oleh karena itu makalah ini sangatlah berguna untuk kami, karena dapat memperluas informasi yang lebih banyak dan lebih lengkap.Untuk menunjang pemahaman mengenai pasca panen tanaman cengkeh.
Akhir kata, terima kasih atas perhatian yang telah diberikan.  Oleh karena itu, saran dan kritik tetap kami perlukan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

Palu, april 2014


  Penulis

BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang


Tanaman cengkeh adalah termasuk golongan tanaman industri / perdagangan dalam penggunaannya harus melalui proses pengolahan dan sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan bahan industri baik industri yang dikonsumsi maupun industri lain yang hasilnya tidak dikonsumsi maupun industri lain yang hasilnya tidak dikonsumsi. Tanaman ini diambilhasilnya untuk diperdagangkan dari bunga dan daunnya.
Perdagangan cengkeh keluar negeri terutama ke Eropa dari kepulauan Maluku dilakukan sejak Portugis pertama kali masuk ke Maluki pada tahun 1715,selanjutnya diikuti oleh beberapa Negara lainnya seperti Spanyol , Inggris , Perancis dan terakhir Belanda yang mampu memonopoli perdagangan cengkeh di Eropa melalui VOC.
Semula cengkeh hanya digunakan obat – obatan , namun dalam perkembangannya selanjutnya pemanfaatan cengkeh menjadi lebih luas yaitu sebagai rempah – rempah , bahan baku parfum dan bahan baku campuran produksi rokok kretek.Dengan berkembangnya pabrik rokok di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan cengkeh setiap tahunnya.
Dari hal tersebut diatas maka tampak bahwa cengkeh memberikan kontribusi terhadap perekonomian Negara melalui cukai dan pajak rokok.


1.2  Rumusan Masalah
      Makalah ini membahas tentang bagaimana proses pengolaan pasca panen dari tanaman cengkeh?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini ialah untuk mengetahui bagaiman tahapan dalam pengolahan pasca panen dari tanaman cengkeh




















BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pasca Panen Tanaman Cengkeh
Produk utama tanaman cengkeh adalah bunga, yang pada waktu dipanen kadar airnya berkisar antara 60–70 %. Waktu yang paling baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6 bulan setelah bakal bunga timbul, yaitu setelah satu atau dua bunga pada tandanya mekar dan warna bunga menjadi kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga masih tertutup, berisi dan mengkilat.
Pemungutan bunga cengkeh dilakukan dengan cara memetik tangkai bunga dengan tangan, kemudian dimasukkan kedalam kantong kain atau keranjang yang telah disiapkan, menggunakan tangga segitiga atau galah dari bambu, serta tidak merusak daun disekitarnya pada waktu pemetikan. Waktu panen sangat berpengaruh terhafdap rendemen dan mutu bunga cengkeh serta miyak atsirinya.
Saat pemetikan bunga cengkeh yang tepat yaitu apabila bunga sudah penuh benar tetapi belum mekar, pemetikan yang dilakukan saat bunga cengkeh masih muda (sebelum bunga masak) akan menghasilkan bunga cengkeh kering yang keriput, kandungan minyak atsirinya rendah dan berbau langu (tidak enak). Sedangkan apabila pemetikan terlambat (bunga sudah mekar) setelah dikeringkan akan diperoleh mutu yang rendah, tanpa kepala serta rendeman rendah.
Setelah panen dilakukan, hal berikutnya adalah perlakuan pasca panen yang meliputi sortasi buah, pemerama, pengeringan, dan sortasi keseluruhan.
Untuk mendapatkan hasil yang bermutu baik, masalah pengolahan juga perlu untuk diperhatikan dengan seksama. Pengolahan cengkeh dilakukan dengan melalui beberapa tahap yaitu sortasi basah, pemeraman, pengeringan, sortasi kering dan penyimpanan. Berikut tahapan – tahapan dalam pengolahan pasca panen tanaman cengkeh.
1. Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan segera setelah cengkeh tiba di tempat pengolahan. Sortasi ini dilakukan dendan memisahkan bunga dari tangkainya dan menempatkannya pada tempat yang berbeda. Bunga dan tangkai cengkeh perlu dipisahkan karena mempunyai harga da mutu yang berbeda. Sortasi ini sangatlah penting untuk diperhatikan karena jika tangkai dan bunga tercampu maka akan menurunkan mutu.
2. Pemeraman
           Bunga dan tangkai yang telah dipisahkan, masing-masing dimasukkan kedalam karung atau peti untuk selanjutnya diperam (fermentasi) selama 24 jam. Selain untuk mempersingkat waktu pengeringan, pemeraman juga dapat memperbaiki warna cengkeh menjadi cokelat mengkilap.
3. Pengeringan
           Setelah pemeraman, proses selanjutnya yaitu pengeringan dengan harapan kadar air cengkeh turun hingga 12 %-14%. Bila kadar air lebih dari 14% cengkeh mudah terserang jamur sehingga tidak tahan disimpan. Sedangkan jika kadar air di bawah 12 % cengkeh akan mudah hancur sehingga mutunya rendah.
           Pengeringan dapat dilakukan secara alami atau kombinasi cara buatan dan cara alami. Pengeringan dengan cara alami dapat dilakukan dengan menjemur cengkeh di bawah terik matahari dengan menggunakan lantai beton atau anyaman bamboo. Pengeringan secara alami umumnya tidak mengalami banyak hambatan karena pada umumnya cengkeh dipanen pada musim kemarau. Apabila tidak ada mendung, cengkeh sudah dapat kering dalam waktu 5-6 hari. Tanda bahwa cengkeh sudah kering dengan kadar air sekitar 12 %-14 % adalah mudah patah bila ditekan.
           Di perkebunan besar, kadar air diukur dengan alat pengukur kadar air. Pengeringan dengan cara buatan dilakukan dengan mesin pengering dengan menggunakan bahaan bakar minyak atau kayu. Namun mesin hanya boleh digunakan untuk mengeringkan cengkeh hingga kadar air 22-25 %. Dengan demikian perlu dilakukan pengeringan dengan cara alami dibawah terik matahari hingga kadar air mencapai 12-14 %. Pengeringan dengan mesin tidak boleh mencapai kadar air 140 dan suhu lebih dari 56 derajat Celsius karena dapat menyebabkan rusaknya senyawa-senyawa cengkeh atau hancurnya cengkeh.    Kombinasi pengeringan dengan cara alami dan buatan memiliki bebrapa keuntungan yaitu waktu pengeringan lebih pendek (2-3 hari), aroma cengkeh lebih tajam serta warna lebih seragam dan megkilap.




4. Sortasi kering dan Pengemasan
           Pada tahap sortasi, cengkeh dipisahkan dari kotoran-kotoran dengan cara ditampi menggunakan tampah. Cengkeh yang sudah bersih dimasukkan ke dalam karung kecil berkapasitas 30-40 kg atau karung berkapasitas 50-60 kg kemudian dijahit zigzag. Cengkeh yang telah dikemas dalam karung siap untuk dipasarkan atau disimpan untuk bebrapa waktu. Penyimpanan dilakukan di gudang yang tidak lembab, mempunyai banyak ventilasi dan berlantai semen. Di atas lantai dibuat para-para dari balok kayu yang kuat setinggi 25-30 cm kemudian karung berikut cengkehnya disusun di atasnya.




























BAB III
PENUTUP


3.1   Kesimpulan

            Dari makalah yang telah kami buat dapat kami simpulkan Dalam bidang pertanian istilah pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan atau perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan konsumen. Penanganan pasca panen  bertujuan  agar dapat meningkatkan hasil tanaman tersebut dan dapat segera dikonsumsi atau untuk bahan baku pengolahan.  
            Untuk mendapatkan mutu dan kualitas yang baik dari tanaman cengkeh sangat dipengaruhi oleh proses pengolahannya. Tahap pengolahan pasca panen tanaman cengkeh meliputi sortasi basah, pemeraman, pengeringan, sortasi kering dan pengemasan.















DAFTAR PUSTAKA


Anonym, 2014. Makalah Panen dan Pasca Panen, http://harno blog.blogspot.com/2012/10/penanganan-pasca-panen-pada tanaman.html#ixzz2Hdy6zVg0, diakses tanggal 8 April 2014
Bambang, S. 1999. Mari Menanam Cengkeh. PD Nasional. Surabaya.

Deptan. 2010. Teknologi Unggulan Tanaman Cengkeh Pusat Penelitian dan Pengembangan.http://balittri.litbang.go.id/database/unggulan/bookletcengkeh. Diakses pada tanggal 24 Maret 2013.

Departemen Pertanian. 2007. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Cengkeh. Departemen Pertanian, Jakarta.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2012. Pedoman Teknis Rehabilitasi Tanaman Cengkeh. Kementrian Pertanian, Jakarta



readmore...

widgeo.net